Bimbingan januari 2018
Soal SKG 1 |
·
Nodul tiroid otonom.
·
Struma nodosa nodul dingin di tiroid kiri
·
Lobektomi
SKG 2 |
·
Aberant tiroid
·
Tiroiditis
·
Total tiroidektomi
·
Agenesis tiroid
·
Nodul dingin
·
Pengaruh obat
·
Jawaban tiroid sublingual
SKG 3
· Struma intra torakal
SPM 1
·
Gambar pasien bergerak. Sehingga terjadi
artefak. Artefak bisa terjadi karena pasien bergerak dan distribusi
radiofarmaka ke jantung belum sempurna.
·
Tentukan mau menggunakan berapa segmen.
·
17 segmen di pakai karena menyerupai bentuk
anatomis jantung.
SST 1
·
Mikro metastasis ada diskrepansi antara
pemeriksaan anatomi dan pemeriksaan funsional.
·
Makro metastasis itu anatomi jelas dan sst nya
juga jelas.
·
Lapang paru: tempat baru berada.
·
KGB ada terdapat 7 proyeksi.
Soal alat 1
·
Water bath sebagai pemanas air
·
Terdapat di hot lab
·
Radifarmaka yg di panaskan biasanya MIBI dan
sulfur koloid.
Soal alat 2
·
Shieliding sirring
Soal alat 3
·
Terdapat pada hot lab
·
Alat penyedot udara tekanan negatif.
Soal alat 4
·
Gamma counter terletak di laboratorium ria.
Soal alat 5
·
Dose calibrator.
Soal alat 6
·
Collimator
Soal alat 7
·
Technegas
·
Argon
·
Carbon
Soal alat 8 |
· Dekontaminasi kit. Isinya alat alat dekontaminasi.
Soal lain-lain 1
·
Pemeriksaan lokasi pendarahan intestinal bagian
bawah dengan batasan ligamentum tres.
·
Dari pencitraan tampak penangkapan
radioaktivitas yg meningkat patologis pada proyeksi setinggi umbilical.
·
Prosedurnya dinamik, pooling dan serial statik 5
menit, 10 menit, 15 menit, 30 menit, 1 jam, 2 jam, 4 jam, delay 24 jam
·
Radiofarmaka bisa tc pertechnetate untuk
divertikulum mackel, tc rbc untuk yg intermiten (jarang-jarang), sulfur koloid
untuk pendarahan masif.
·
Kesimpulan gambaran demikian dpt disebabkan
karena adanya ekstravasasi.
·
Perdarahan diatas bisa melena namun kalo
peristaltiknya tinggi bisa saja warnanya merah segar. Pemeriksaan LPI lebih
dahulu untuk menentukan dimana letak perdarahannya yg pasti. Kalo pendarahannya
intermiten lebih baik LPI.
Soal lain lain 2 |
·
Soal gastric empting time
§
Radiofarmaka Tc 99m DTPA dan sulfur koloid.
§
Bahan yg di gunakan adalah makanan padat ataupun
makanan cair.
§
Pencitraan dilakukan dalam keadaan duduk maupun
berdiri.
§
Pencitraan dilakukan secara serial statik. Kalo
ada dinamiknya biasa dengan esopagal transit time
§
Makanan cair normalnya dalam 30 menit harus
keluar setengahnya atau 90 menit harus keluar semua, makanan padat 42 menit
harus keluar setengahnya atau 120 menit keluar semuanya.
§
Tc DTPA biasa makanan cair. Sulfur koloid pada
makanan padat seperti scramble egg.
§
Serial statitik pada posisi anterior posterior.
§
Indikasi dari pemeriksaan pengosongan lambung
adalah gastro pharese.
Soal lain – lain 3
·
Pemeriksaan esophageal transit time.
·
Indikasi, penyakit akalasia. Hilangnya
aganglionik persarafan pada esofagal. Atau kehilangnan kemampuan untuk
mendorong makanan dari mulut ke perut.
·
Pemeriksaannya secara dinamik.
·
Radiofarmakanya TC 99m DTPA.
Soal lain-lain 4
·
Pemeriksaan sistografi
·
Dilakukan secara direct pada usia dewasa,
indirect biasa pada anak-anak
·
Radiofarmakanya tc 99m DTPA ataujuga sulfur
colloid.
·
Indikasinya : infeksi saluran kemih berulang. Yg
kemungkinan akibat adanya VUR.
·
Indirect tidak harus dengan kateter bisa dengan
cara radiofarmaka di suntikkan intra vena.
Soal lain – lain 5
·
Pencitraan sentinel node vulva
·
Radiofarmaka nano koloid, dan sulfur koloid.
·
Penyuntikan secara subkutan di peri tumoral pada
4 sisi.
·
Kalau penyuntikan terlalu dalam akan lari ke
mamaria interna dan tidak masuk ke saluran lymphnya.
·
Kalo di dalam tumornya maka radiofarmakanya
tidak akan keluar karena tekanan.
·
Dosis nya 1 mCi di bagi 4.
·
Pemeriksaan dengan lymohoscintigrapi dan gamma
probe.
·
Sebelum dilakukan lymohoscintigrapi maka
dilakukan transmission scan untuk mengetahui kontur atau batas sehingga letak
nodenya bisa di ketahui. Transmission scan dengan cobalt.
·
Sentinel lymph node adalah pencitraan kelenjar
getah bening yg mendapat aliran pertama atau terlihat pertama kali dari tumor.
Sehingga dapat dicurigai akan terjadi penyebaran. Bila tangkapan positif makan
lymphnode yg terlibat harus di angkat dan di periksa histopatologi . Bila suatu
metastasis makan bisa saja lymphnode yg lain juga terlibat.
·
Pemeriksaan secara dinamik dan serial statik.
Soal lain lain 6
·
Pemeriksaan GFR
·
Renogram adalah kurva aktivitas berdasarkan
waktu.
·
Obstruksi ditentukan dengan cara efisiensi out
flow. 70 % harus keluar dalam waktu 30
menit. Namun ada juga yg menggunakan 50 persen sudah keluar dalam 10 menit.
·
Pemeriksaan renogram minimal dilakukan dalam
waktu 10 menit karena menilai efisiensi out flow.
·
Radiofarmaka TC 99m DTPA, cr 51 EDTA.
·
Gold standard inulin clearance.
·
DTPA dan cr 51 EDTA tidak terikat dengan
protein.
·
Kekurangan cr51 EDTA dibandingkan Tc99m DTPA adalah
mahal, tidak bisa split function.
·
Pemeriksaan GFR lebih baik dengan menggunakan
sampling plasma.
·
GFR yg baik itu dinilai dari penangkapan aliran
radiofarmaka dalam 2 menit, adalah waktu dimana radiofarmaka itu sudah masuk ke
ginjal tanpa ada yg keluar dari ginjal. Namun yg di hitung itu antara menit ke
2 dan 3.
·
Yg mempengaruhi puncak kurva, kecepatan urin, stenosis, obstrusksi, penyakit parenkim.
Soal lain lain 7
·
Pemeriksaan renogram diuretik
·
Radiofarmaka
Tc99m DTPA
·
Dari pencitraan, tampak ginjal kiri menangkap
radioaktivitas kurang, sedangkan ginjal kanan tidak menangkap radioaktivitas.
Dari renogram ginjal kiri, setelah fase inisial tampak fase sekresi berjalan
naik cepat dan terus naik dan turun setelah pemberian diuresis pada menit ke
17. Dari renogram ginjal kanan , setelah fase initial tampak kurva berjalan
mendatar. Kesimpulan tidak tampak adanya obstruksi pada ginjal kiri, sedangkan
ginjal kanan tidak berfungsi.
·
Renogram tujuannya untuk menentukan derajar
beratnya obstruksi.
Soal DSG 1
·
Pemeriksaan dakrioskintigraphy
·
Dari pencitraan menggunakan radiofarmaka tc99m
pertechnetate mikro 100 sampai 200 mikroCi, secara serial statik.
·
Dari pencitraan tidak tampak penangkapat aliran
radiofarmaka pada kedua duktus nasolakrimalis.
·
Kesimpulan obstruksi total
Soal DSG 2
·
Pencitraan dilakukan menggunakan radiofarmaka
tc99m pertechnetate dengan aktivitas 100 sampai 200 mikroCi.
·
Pencitraan dilakukan secara serial statik dari
menit ke 1 sampai menit ke 10.
·
Dari pencitraan, tampak aliran radiofarmaka dari
ducktus nasolakrimalis sampai distal duktus nasolakrimalis kanan, tidak tampak
penangkapan radioaktivitas pada duktus nasolakrimalis kiri.
·
Kesimpulan, duktus nasolakrimalis kanan dalam
batas normal, sedangkan duktus nasolakrimalis kiri terjadi obstruksi.
Soal DSG 3
·
Kanan obstruksi total, kiri parsial obstruksi.
Soal pemeriksaan testis 1
·
Pemeriksaan testis
·
Radiofarmaka tc99m DTPA ataupun Tc99m
pertechnetate
·
Dari pencitraan tidak tampak penangkapan aliran
radiofarmaka ke kantong scrotum.
·
Kesimpulang torsio testis.
Soal lain lain 8
·
Hepatobiliari scan
·
Radiofarmaka Tc99m HIDA
·
Indikasi untuk membantu menegakkan diagnosa
hepatobiliari akut mau pun kronis yg diantaranya adalah colelitiasis akut,
obstrusksi bilier, kebocoran bilier, akalkulus kantung empedu kronik.
·
Pada anak2 untuk membedakan jaundice akibat
tidak terbentuknya billier dengan jaundice hepatitis
·
Gambaran normal, namun ini terdapat massa di
daerah hepar.
Soal lain lain 9 |
·
Pencitraan lyphoscintigrapi pada pasien oedem sampai
ke cruris sebelah kiri
·
Pencitraan dilakukan secara dinamik dan serial
statik dengan radiofsrmaka nano colloid dengan aktivitas 100mBq atau bisa juga
pakai sulfur colloid.
·
Obstruksi aliran lyph dari pedis sampai pelvis
distal kiri.
Soal lain lain 10 |
·
Etambutol
scan.
·
Menggukan tc 99m etambutol
·
Tc etambutol akan ditangkap di membran bakteri tuberculosa.
·
Biasanya yg menangkap etambutol adalah lesi
fibrotik sedangkan pada lesi bercak lunak tidak ada tangkapan etambutol
dikarena etambutol tidak mampu menembus makrofag.
·
Tangkapan fisiologis nya di jantung, hepar,
ginjal, vesica urinaria.
·
Pemeriksaan Tc 99m ciprofloxacin dan mibi pada
kasus abses hepar.
No comments:
Post a Comment