Artikel populer

ARTIKEL UNGGULAN

UPTAKE TEST

Referat ke-1 (dr. Lisa H) Tiroid merupakan suatu kelenjar endokrin terbesar. Kelenjar tersebut memproduksi hormon tiroid yang selain berf...

Sunday, January 7, 2018

Esophageal transit scintigraphy / Esophageal transit time

Esophageal motility: gelajanya sakit menelan (disphagial)
Diklasifikasikan menjadi 2:
  • primer: akalasia
  • sekunder skleroderma/ alternatif tipe disfungsi (amotility, hipomotility, dan hypermotility)
Akalasia: gangguan motor esofagus primer yang manifestasinya tidak adanya / sebagian relaksasi spincter esofagus bagian bawah dan kehilagan peristaltik esofagus sehingga makanan teretensi.

Gangguan penyerta akalasia adalah kehilangan berat badan, dan regurgitasi nokturnal, batuk dan aspirasi.
Esofagram dengan kontras menunjukkan retensi pada kolom yang besar, spincter menyemput dan 'delayed clearance'.
Manometri menunjukkan tidak adanya peristaltik pada distal atau 2/3 esofagus bawah, meningkantnya tekanan spincter 'lower esophageal' dan relaksasi spincter tidak sempurna dengan menelan.
Beberapa gangguan motilitas bermanifestasi pada sistem sistemik, contoh: skleroderma
Radiografi dengan kontras menunjukkan dilatasi, aperistaltik esofagus, retensi barium dan refluks.

'Esophageal transit scintigraphy' digunakan untuk pasien yang memiliki symptom sebelum dilakukan pemeriksaan invasif, untuk diagnosis atau menyingkirka gangguan motilitas esofagusm dan untuk evaluasi efektivitas terapi pada pasien yang terdiagnosis 'dismotility esophagus'.

RF: Tc-99m sulfur colloid dan Tc-99m DTPA 200-300 mikroCi, makanan semisolid dikatakan lebih sensitif untuk mendeteksi 'dismotility esophagus'. 

'Esophageal transit scintigraphy' dapat dihitung dengan menghitung waktu transit atau besarnya %  sisa aktivitas di esofagus.
Transit time: waktu yang diperlukan masuknya makanan dari awal sampai ke esofagus 10% dari puncak aktivitas (abnormal >15 detik). Untuk makanan semi padat, retensi abnormal pada 20 menit adalah >5%.

'Esophageal transit time' memiliki sensitivitas yang tinggi untuk mendeteksi akalasia, tetapi sensitivitas rendah pada gangguan lainnya.





No comments:

Post a Comment