Artikel populer

ARTIKEL UNGGULAN

UPTAKE TEST

Referat ke-1 (dr. Lisa H) Tiroid merupakan suatu kelenjar endokrin terbesar. Kelenjar tersebut memproduksi hormon tiroid yang selain berf...

Friday, November 24, 2017

Dakrioskintigrafi - DACRYOSCINTIGRAPHY

Dakrioskintigrafri sudah digunakan secara efektif untuk mengetahui sistem kelenjar lakrimal yang tidak normal, yang menyebabkan epiphora.
Epiphora (keluar air mata secara terus-menerus) merupakan gejala umum pada ophthalmology dan biasanya dikarenakan obstruksi pada sistem ekskresi kelenjar lakrimal, penyebab lainnya dapat disebabkan oleh xeropthalmia, "foreign bodies", dan obat-obatan yang menyebabkan produksi yang berlebihan.
Obstruksi kelenjar lakrimal dapat disebabkan karena stenosis sistem lakrimal, lokasi puctum yang tidak benar, sumbatan pada aliran punctum, dan disfungsi pompa ekskresi lakrimal. 
Obstruksi dari fungsi ductus lakrimal mudah didiagnosis dengan dakrioskintigrafi. Tipe klasifikasi pada dakrioskintigrafi digunakan untuk memprediksi hasil pasca-operasi insersi "silicone tube".

Obstruksi duktus nasolakrimalis yang terdeteksi oleh dakrioskintigrafi diklasifikasikan menjadi 3 tipe : 
  • tipe I : radioaktivitas turun lambat dan berhenti pada distal nasolakrimalis
  • tipe II : radioaktivitas turun lambat dan berhenti pada duktus proximal nasolakrimalis
  • tipe III : radioaktivitas turun lambat dan berhenti dari sacus pre-lakrimalis sampai saccus lakrimalis
Dakrioskintigrafi dikenalkan oleh Rossomondo, dkk pada tahun 1972 untuk mendiagnosis adanya sistem lakrimal yang tidak normal. Prosedur pemeriksaannya mudah dan noninvasive.

Pemeriksaan : pasien duduk didepan kolimator pinhole kamera gamma, dan setelah ditetes Tc-99m pertechnetate 0,1 ml dengan dosis 50-100 mikroCi (1,85-3,7 MBq) pada posisi lateral tiap bola mata, kemudian dicitra setiap 2 menit selama 30 menit. Posisi mata terbuka.

Di bagian Kedokteran Nuklir RSUP. Hasan Sadikin Bandung, pencitraan dilakukan pada menit ke-1,2,3,5,10,15,20,30, kemudian marker.

Saat radioaktivitas mengalir dari saccus conjuctival sampai ke ujung hidung ->> normal




Sebagai kesimpulan, dengan dakrioskintigrafi sebelum operasi pada kasus obstruksi saluran lakrimal, hasil post-operatif insersi "silicone tube" dapat diprediksi sesuai dengan lokasi stenosis. 
Dakrioskintigrafi dapat memandu ahli bedah dalam memilih metode bedah dengan hasil terbaik untuk kasus obstruksi lakrimal fungsional.  
Oleh karena itu, dakrioskintigrafi dapat menjadi pemeriksaan "fist-line" dalam mendeteksi adanya obstruksi sistem lakrimal.




Sumber : Yong An Chung, Ie Ryung Yoo, dll. The clinical value of dracryoscintigraphy in the selection of surgical approach for patients with functional lacrimal duct obstruction. Annal of Nuclear Medicine. 2005

No comments:

Post a Comment